Kegiatan Work From Home membuat orang memiliki waktu lebih banyak dirumah, karena itu, mereka mencari kesibukan baru untuk mengisi waktu. Beberapa dari mereka memilih memasak dengan mencoba berbagai resep, ada yang lebih rajin merawat rumah, dan ada juga yang mulai menekuni urban farming.
Urban Farming menurut Bareja adalah kegiatan membudidayakan tanaman atau memelihara hewan ternak didalam dan disekitar wilayah kota besar atau kota kecil untuk memperoleh bahan pangan atau kebutuhan lain dan tambahan finansial, termasuk didalamnya pemrosesan hasil panen, pemasaran, dan distribusi produk hasil kegiatan tersebut.
Kegiatan tersebut dapat memanfaatkan lahan yang ada di perkotaan walaupun hanya di pekarangan rumah, balkon, atau sekadar di pot, seperti yang dilansir pada laman news.unika.ac.id, kegiatan ini sangat produktif, karena urban farming dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan pangan pribadi.
Pangan pribadi yang dipanen bisa dimulai dari yang disukai, entah itu cabai, kacang panjang, tomat dan lain sebagainya. Menanam sendiri pangan yang disukai dengan metode urban farming bukanlah tren, Febi Agil Ifdillah, sebagai CEO Neurafarm menyatakan “urban farming bukanlah tren semata, melainkan sudah ada sejak dulu, baru-baru ini saja terekspos karena pandemi, jadi banyak orang yang mencari kegiatan baru”.
Manfaat untuk Ketersediaan Pangan
Kegiatan baru ini bisa memenuhi Kebutuhan pangan pribadi bahkan dapat diperoleh lebih mudah dengan kualitas yang lebih terjaga, karena segala proses perawatannya bisa dipantau langsung. Jika bisa memenuhi kebutuhan pangan sendiri, hal itu bisa-bisa menekan panjangnya rantai distribusi yang menyebabkan tingginya masalah harga pangan.
Manfaat Untuk Kesehatan
Masalah harga pangan bisa diselesaikan, begitu juga masalah kesehatan. Kegiatan luar ruangan dan berinteraksi dengan alam, seperti berkebun dapat meningkatkan empati dengan orang lain, menumbuhkan kasih sayang, sukacita, serta mengurangi emosi negatif, seperti amarah, kecemasan, dan stres. Karena secara harfiah tumbuhan menyerap karbondioksida lalu melepaskan oksigen ke udara, hal itu dapat membuat udara di sekitar tumbuhan menjadi lebih sejuk karena kaya akan oksigen.
Manfaat Untuk Kelestarian Lingkungan
Kelestarian lingkungan dapat dibantu oleh urban farming, yang dapat mengurangi sampah organik rumah tangga. Solusi yang ditawarkan adalah penggunaan kembali sisa sayuran dan buah-buahan yang tidak terolah menjadi pupuk organik, hal ini dapat memaksimalkan produksi pangan dengan cara yang lebih ramah lingkungan.
Cara yang lebih ramah lingkungan tentunya menghasilkan kualitas pangan yang lebih baik lagi. Hal ini bisa mendukung gaya hidup sehat yang mulai digandrungi masyarakat untuk cegah virus masuk ke tubuh. Tapi sering kali kesibukan di kerjaan terlalu banyak sita waktu.
Sita waktu tidak perlu dipikirkan karena jika memang tidak sempat, masih bisa makan pangan sehat, dengan cara membelinya di toko terpercaya yang memang supply sendiri sayur dan buahnya, agar kualitas dapat dipastikan, sehingga bisa dikonsumsi untuk cegah virus masuk ke tubuh.
Cegah virus masuk ke tubuh bisa dilakukan dengan melakukan pembatasan sosial, olahraga teratur, dan perbanyak konsumsi sayur dan buah. Tentunya jangan asal ketika ingin membeli, pilihlah sayur dan buah yang berkualitas.
Sayur dan buah yang berkualitas bisa ditemukan di Sayur Kendal, karena untuk beberapa pangannya sudah ditanam secara mandiri di Nara Kupu Village, yang dilakukan secara berkala untuk memenuhi kebutuhan harian masyarakat.
Kebutuhan harian masyarakat mulai dari makanan pokok, sayur, buah, sampai bumbu dapur sudah tersedia di Sayur Kendal, untuk melihat katalognya bisa cek di www.sayurkendal.com, disitu bisa pilih aneka pangan favorit untuk memenuhi kebutuhan harian.
Source:
https://news.unika.ac.id/2020/07/urban-farming-tren-atau-kebutuhan/